Awas, Efek Samping Daun Salam Mengintai Anda!

efek samping daun salam
Indonesia diberkahi tanah dan iklim yang menunjang banyak tumbuhan untuk hidup subur. Sudah sejak dahulu kala, negeri ini dikenal sebagai surganya tanaman. Istimewanya, dari beragam tanaman tersebut, banyak di antaranya yang memiliki manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Salah satu yang tak boleh dilewatkan adalah daun salam. Tanaman bernama latin Syzygium polyanthum diketahu mengandung banyak senyawa penting sehingga ia sangat ampuh mengobati penyakit serius semacam asam urat, kolesterol, diabetes, kanker dan masih banyak lagi lainnya. Saat ini daun salam populer dijadikan bahan baku obat herbal. Namun, meski menyandang kata “herbal”, Anda tetap patut wasapda terhadap efek samping daun salam. Apa saja?


Efek Konstipasi

Berdasarkan penelitian mengenai ekstrak daun salam, ditemukan fakta bahwa mencit yang menjadi objek uji coba mengalami konstipasi atau sulit buang air besar. Hal ini disebabkan senyawa di dalam daun salam yang memang susah untuk dicerna. Umumnya efek samping daun salam ini terjadi pada mereka yang memanfaatkannya sebagai penurun tekanan darah tinggi. Sebab kadar yang dibutuhkan memang sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan penyakit lainnya. Namun, efek sulit buang air besar ini bisa diatasi dengan menambahkan ekstrak daun cincau bersama dengan ekstrak daun salam. Kombinasi keduanya terbukti bisa menurunkan tekanan darah tinggi dan sekaligus menghindarkan konstipasi.

Masih Menjadi Polemik


Sebenarnya efek samping daun salam sendiri masih menjadi perdebatan sebab masih jarang ditemui adanya laporan masyarakat. Oleh sebab itu para ahli menyebutkan bahwa daun salam tergolong aman jika dikonsumsi dengan batasan tertentu dan dengan cara yang tepat. Meski demikian, ahli kesehatan juga memperingatkan penderita asma agar berhati-hati sebab senyawa di dalam daun salam memiliki efek yang buruk bagi mereka. Selain itu, ahli medis juga tidak menganjurkan konsumsi daun salam bagi ibu yang sedang hamil dan menyusui dalam takaran berlebihan. Akan tetapi karena kurangnya bukti yang bersifat alamiah, hal ini kemudian menjadi semacam perdebatan yang belum menemui titik ujung.

Dalam konteks ini perlu juga disebutkan mengenai laporan seorang pasien yang mengalami penyakit eksim saat mengkonsumsi daun salam. Namun peneliti menyebutkan bahwa efek tersebut bergantung penuh pada tingkat sensitifitas tubuh. Nah, kabarnya ada beberapa cara untuk meminimalisir efek samping daun salam ini. Salah satunya dengan merebus daun salam menggunakan kuali dari tanah liat dan bukan dari aluminium. Hal ini telah dibuktikan oleh nenek moyang kita yang rutin menjadikan daun salam sebagai obat dan jarang mengeluhkan akibat penggunaannya.