Salah satu kuliner dari India yang
wajib Anda coba adalah Kari. Makanan ini memiliki signatur rasa yang tak
biasa. Kuat dan memikat lidah. Jika Anda jeli, saat menyantap kari, di
ujung lidah akan terasa kehadiran bumbu yang tak biasa. Selain itu,
aroma khas kari juga semakin menguatkan “bumbu tak biasa” tersebut. Ya,
itulah daun salam koja atau yang populer juga disebut daun kari. Tanpa
daun salam koja, kari mungkin tak akan seenak itu dan gaungnya menembus
batas-batas Negara. Nah, sudahkah Anda mengenal daun salam koja? Apakah
Anda berpikir ia “bersepupu” dengan daun salam yang merupakan bumbu
wajib pada masakan tradisional Indonesia? Untuk menjawab rasa penasaran
Anda, silahkan simak uraian berikut ini.
Murraya Koenigi Versus Syzygium Polyanthum
Murraya Koenigi sendiri merupakan nama lain dari daun salam koja. Sedangkan Syzygium polyanthum merujuk pada daun salam yang selama ini kita kenal. Melihat perbedaan nama binomial ini, tentu kita bisa menyimpulkan kedua daun ini berlainan jenis meski sama-sama menyandang nama “daun salam”. Untuk mengurai lebih lanjut keterkaitan mereka, perlu kiranya kita mengetahui klasifikasi si daun salam koja ini (untuk daun salam bisa Anda baca di sini) :
Dari uraian di atas, kita bisa menemukan fakta bahwa daun salam koja sebenarnya lebih dekat dan berkerabat dengan jeruk dan juga kemuning (M. Paniculata). Sementara itu, seperti kita ketahui si daun salam biasa merupakan keluarga dari jambu-jambuan. Dengan demikian, keduanya berbeda.
Perbedaan tersebut juga tampak dari bentuk fisiknya. Jika daun salam cenderung lebar maka daun salam koja memiliki bentuk daun yang panjang atau langset. Selain itu, aroma dari daun salam koja jauh lebih kuat dibandingkan daun salam biasa. Karenanya, fungsi keduanya tak bisa disubsitusi atau saling menggantikan.
Khasiat Daun Salam Koja
Meski berbeda, namun daun salam koja juga diketahui memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan manusia. Dikutip dari Times of India, berikut manfaat daun salam koja bagi kesehatan kita:
Murraya Koenigi Versus Syzygium Polyanthum
Murraya Koenigi sendiri merupakan nama lain dari daun salam koja. Sedangkan Syzygium polyanthum merujuk pada daun salam yang selama ini kita kenal. Melihat perbedaan nama binomial ini, tentu kita bisa menyimpulkan kedua daun ini berlainan jenis meski sama-sama menyandang nama “daun salam”. Untuk mengurai lebih lanjut keterkaitan mereka, perlu kiranya kita mengetahui klasifikasi si daun salam koja ini (untuk daun salam bisa Anda baca di sini) :
- Kerajaan: Plantae
- Ordo: Sapindales
- Famili: Rutaceae
- Genus: Murraya
- Spesies: M. koenigii
- Nama binomial: Murraya koenigii (L.) Sprengel atau syn. Chalcas koenigi.
Dari uraian di atas, kita bisa menemukan fakta bahwa daun salam koja sebenarnya lebih dekat dan berkerabat dengan jeruk dan juga kemuning (M. Paniculata). Sementara itu, seperti kita ketahui si daun salam biasa merupakan keluarga dari jambu-jambuan. Dengan demikian, keduanya berbeda.
Perbedaan tersebut juga tampak dari bentuk fisiknya. Jika daun salam cenderung lebar maka daun salam koja memiliki bentuk daun yang panjang atau langset. Selain itu, aroma dari daun salam koja jauh lebih kuat dibandingkan daun salam biasa. Karenanya, fungsi keduanya tak bisa disubsitusi atau saling menggantikan.
Khasiat Daun Salam Koja
Meski berbeda, namun daun salam koja juga diketahui memiliki sejumlah khasiat bagi kesehatan manusia. Dikutip dari Times of India, berikut manfaat daun salam koja bagi kesehatan kita:
- Daun salam koja mampu meningkatkan kemampuan dan kesehatan mata Anda.
- Daun salam koja bisa mencegah tumbuhnya uban pada usia dini.
- Daun salam koja bisa menyehatkan rambut Anda. Cukup dengan memcampurkan minyak rambut dengan daun salam koja kemudian direbus dan diaplikasikan di kepala, maka rambut sehat idaman menjadi milik Anda.
- Mengunyah daun salam koja secara teratur setiap hari bisa menurunkan berat badan Anda.
- Daun salam koja ampuh menyembuhkan gangguan pencernaan juga mual yang mengganggu.
